Sangat menantang ketika kami mengerjakan proyek rumah tinggal ini karena proyek ini merupakan proyek interior Velospace yang pertama di luar kota Jakarta. Klien pemilik rumah merupakan pasangan muda yang sangat dinamis dan terbuka dengan desain interior dan nilai estetika ruangan.

Ketika klien menceritakan visi dan mimpi dari rumah impian mereka yang hendak direnovasi, kami dari tim Velospace semakin terinspirasi karena klien sangat terbuka dan jelas dengan apa yang mereka inginkan. Ide dan konsep awal dari hunian ini berawal dari kecintaan klien terhadap gaya American classic yang berpadu dengan elemen rustic namun ingin tetap terlihat modern.

Dari sinilah, kami mulai menerjemahkan ide-ide ke dalam pembagian ruang di denah serta elemen interior yang hendak kami aplikasikan di dalam renovasi rumah ini.

Kami memulai desain dari dapur yang didominasi oleh profilan serta warna putih duco untuk mendapatkan kesan klasiknya. Supaya tidak terlihat berat, kami memadukan dapur dengan konsep bar yang lebih modern dan juga dilengkapi dengan backsplash berupa motif subway tile putih.

Berlanjut ke dining room yang langsung berhadapan dengan dapur dan juga memiliki ketinggian yang ekstrim. Kami menggunakan meja solid panjang sebagai meja makan untuk mengeluarkan sisi ructic dan mengkombinasi dengan kursi makan yang bernuansa gaya Amerika agar tetap nyambung dan relevan dengan konsep awalnya. Disusul dengan adanya lampu gantung tinggi dan rak buku kejutan dari profil baja untuk mengisi dinding yang tinggi dan masih kosong.

Tidak ketinggalan bahwa tantangan berikutnya adalah merancang area kamar tidur, karena seolah-olah Velospace harus menyatukan berbagai fungsi ruang ke dalam satu kamar tidur. Kamar tidur diawali dengan akses masuk koridor ala foyer seperti area entrance di rumah pada umumnya, dan langsung berlanjut ke area TV yang berbatasan langsung dengan tempat tidur. Tentunya kami memilih material dan warna yang masih sesuai dengan konsep awal, sehingga warna netral, rustic, suasana hangat dan homey dapat menyatu dengan baik dan gol tercapai. Elemen tambahan adalah kami menambahkan elemen garis pada ceiling serta kesan bata putih pada dinding menuju walk in closet.

Menariknya, walk in closet dan wardrobe di dalam kamar master ini pun didesain dengan konsep yang berbeda dan dibedakan berdasarkan “HE & SHE”. HE lebih ke modern maskulin yang mengandung unsur kayu sedangkan SHE menggunakan profil American classic sebagai dasar untuk lemari cabinet wak in closet-nya. Konsep ini diterjemahkan dari kecintaan klien terhadap serial TV “Sex and The City” dimana ada konsep lemari pakaian yang memisahkan koleksi pria dan wanitanya. Dari lemari kemudian mengarah ke master bathroom yang lebih diarahkan ke konsep modern karena alasan perawatan. Kamar mandi tetap menggunakan warna netral dan dikombinasi dengan elemen batu dan kayu untuk mendapatkan kesan rustic-nya.